“Ada kuitansi. Kan dia (sopir) tanda tangan juga,” lanjut Gunawan.
Dia mengatakan, kuitansi tersebut merupakan bukti kalau pihak bus wisata tidak dipaksa untuk membayar.
Sementara itu, Gunawan mengaku tidak mengharuskan sopir untuk membayar Rp 150.000. Jika memang tidak ada uang, sopir boleh bayar di bawah angka yang biasa dikenakan.
“Walaupun di bawah Rp 100.000 juga (diterima). Kadang Rp 30.000 juga ada,” lanjut dia.
Gunawan mengatakan, dirinya tak tega memaksa sopir bus karena banyak dari mereka yang tidak mendapatkan uang lebih dari pemilik travel.
Baca juga: Penjelasan Dishub DKI Terkait Viral Oknum Petugas Hapus Tanda ‘Parkir Gratis’ di Minimarket
“Dari kantornya (ada yang) cuma buat (uang) bensin doang,” ujar Gunawan.
Kendati demikian, kebanyakan sopir bus tetap membayar sesuai tarif yang diminta. Apalagi mereka yang tidak mau ambil pusing untuk mencari lokasi parkir yang aman.
“Ini parkir resmi. Enggak ada (petugas Dishub yang jaga). Tapi ya enggak bakal diderek,” jelas Gunawan lagi. Dia mengatakan, kawasan parkir di Lapangan Banteng juga terbilang aman dan tidak pernah didatangi preman-preman yang menagih uang parkir. Sebagai informasi, berdasarkan Pergub 31 Tahun 2017, tarif parkir tepi jalan untuk bus, truk, dan sejenisnya Rp 4.000 sampai dengan Rp 9.000 per jam.
Sebelumnya, peristiwa dua bus wisata kena biaya parkir liar telah diunggah ke akun Tiktok @babybossbus dan akhirnya tersebar ke beberapa akun di Instagram seperti @jabodetabek24 info.
Narasi video itu menyebutkan bahwa dua rombongan bus wisata digetok biaya parkir masing-masing sebesar Rp 150.000 di sekitar Stasiun Gambir. Setelah itu, bus menuju ke Masjid Istiqlal.
Tapi, di sana, bus kembali dikenai biaya parkir hingga Rp 300.000 untuk kedua unit bus.
Dalam video, terjadi perdebatan cukup sengit antara juru parkir dan pihak pengelola bus hingga mereka pun dilerai oleh petugas Dishub. Tak lama bus diminta pergi, tapi jukir disebut membuntuti bus hingga ke Senen, Jakarta Pusat. Akhirnya, pihak pengelola menyerahkan uang yang diminta karena takut bus akan dirusak. (Kompas.com/Tribunnews)