Ia lantas kaget dan bingung yang ternyata di seberangnya seorang bapak yang diketahui berusia paruh baya sedang memegang handphone dan memvideokan dirinya.
"Dari perdebatan antara petugas KA Komuter dengan pria tersebut, si bapak mengelak bahwa ada video saya di HP-nya. Saya mencoba untuk bertanya, "Coba saya lihat galeri bapak, apa benar bapak videokan saya?" Bapak itu langsung gemetar," ucapnya.
Setelah handphone (HP) terduga pelaku dicek, ternyata memang benar ada video korban di gerbong KRL Commuter Line.
Baca juga: Kronologi Pelecehan yang Dialami Jurnalis Magang di Kereta Jakarta-Bogor, Lapor Polisi Malah Ditolak
"Setelah dicek, ternyata memang ada video saya. Bukan hanya satu video, melainkan ada tujuh video dengan rentang durasi 3-7 menit," katanya.
"Setelah mendapatkan bukti, beberapa petugas KAI dan sekuriti membantu mengamankan saya dan pelaku di Stasiun Jakarta Kota," imbuhnya.
"Saat berada di kantor sekuriti dan mengecek HP, kami semua melihat bahwa di HP bapak itu ternyata tidak hanya saya saja yang menjadi korban, tetapi banyak juga video korban lainnya," katanya.
"Lebih menjijikan lagi, di memori HP tersebut terdapat 300 lebih video porno," lanjut korban.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Tak penuhi Unsur Tindak Pidana Pelecehan Seksual di KRL, Jurnalis Wanita Damai dengan Terduga Pelaku