Setelah tak sampai 10 menit, para pemuda yang melakukan penyerangan itu akhirnya bubar dengan sendirinya, menyisakan Siti yang masih gemetaran melihat apa yang baru saja terjadi.
Siti mengaku bersyukur akhirnya penyerangan itu selesai dengan cepat.
Hanya saja, sampai hari ini Siti masih sedikit trauma, mengingat warung tempatnya mencari nafkah nyaris dihancurkan komplotan itu.
"Ya akhirnya mereka bubar. Sempat ketakutan juga saya, karena warung saya hampir diacak-acak," ungkapnya.
Adapun menurut Siti, aksi penyerangan yang terjadi di wilayahnya tidak hanya terjadi sekali, melainkan seringkali.
Tawuran biasanya terjadi di malam akhir pekan, dan seringkali dibubarkan oleh pihak kepolisian yang berpatroli.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Emak-emak di Koja Gemetar Saksikan Puluhan Pemuda Serang Kampung, Warungnya Nyaris Diacak-acak