Ibadah tersebut dilaksanakan di rumah. Warga kemudian menggeruduk dan meminta jemaat agar menghentikan ibadah.
Jemaat diolok-olok warga ketika menyampaikan alasan harus beribadah di rumah.
Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu terekam momen jemaat Gereja Tesalonika diminta keluar rumah oleh warga.
Puluhan warga yang mengenakan baju koko dan kopiah itu melarang jemaah Gereja Tesalonika beribadah.
Seorang warga menyampaikan alasan warga Kampung Melayu Timur menghentikan ibadah mereka.
Satu di antaranya adalah ibadah dilakukan di tengah permukiman warga yang mayoritas umat muslim.
"Mengadakannya (ibadah), mengadakannya ya di (permukiman) mayoritas agama Islam!" tegas pria itu dengan nada tinggi.
"Di sini Islam semua!" ujarnya setengah berteriak.
Pernyataan pria itu pun mengundang riuh warga yang hadir.
Warga bersorak mendukung pernyataan yang disampaikan.
Seorang warga pun terdengar meneriakan takbir, 'Allahuakbar!'.
Meski ketegangan semakin terasa, seorang perwakilan dari jemaat Gereja Tesalonika dengan tenang menyampaikan alasan mereka beribadah di rumah.
"Gini pak, kasihanilah kita ini pak, kita kan masa kita nggak bisa berdoa gitu? masa kita nggak bisa berdoa?" ungkap seorang perwakilan dari jemaah Gereja Tesalonika.
Pertanyaan itu pun mengundang reaksi keras dari warga.