Sementara itu seorang saksi di lokasi penangkapan bernama Pendi (55) mengatakan, penangkapan terjadi sekita pukul 08.00 WIB.
"Saya lihat sudah ramai di sini, waktu pas ramai itu saya belum tahu ada apa, pokoknya ada tiga mobil," kata Pendi.
Pendi merupakan pemilik showroom motor di depan lokasi penangkapan, dia melihat detik-detik FNA dibawa masuk ke dalam mobil.
Baca juga: WNI Terduga Teroris Kelompok Al Qaeda Diringkus, Pernah Rencanakan Aksi di Bursa Efek Singapura
Anggota Densus 88 tidak ada yang menggunakan seragam, hanya polisi Bhabinkamtibmas dan TNI Babinsa yang terlihat menggunakan pakaian dinas.
"Enggak pakai seragam pakaian preman semua, ada banyak, itu si anaknya duduk di sini (tunjuk bengkel) karena pas banget baru buka," jelas dia.
Tidak ada perlawanan saat Densus 88 melakukan penangkapan, FNA dibawa menggunakan mobil begitu juga ayahnya yang berada di lokasi.
FNA merupakan montir di bengkel sepeda motor milik ayahnya, mereka berdua menjalankan usaha dengan mengontrak ruko satu petak.
"Kalau bapaknya udah lama buka bengkel di sini, terus anaknya diajak kerja belum lama ini si, setiap hari buka jam 8 sampai sore biasanya," jelas dia. (Kompas.com/Tribun Jakarta)