News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Klarifikasi Lengkap RS Medistra soal Isu Diskriminasi Nakes Berhijab, Sebut Cuma Kesalahpahaman

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Berikut klarifikasi lengkap RS Medistra soal dugaan diskriminasi tenaga kesehatan (nakes) berhijab.

TRIBUNNEWS.COM - Viral dugaan diskriminasi tenaga kesehatan (nakes) berhijab di lingkungan Rumah Sakit (RS) Medistra, Jakarta Selatan.

Dugaan diskriminasi ini muncul setelah seorang dokter, Dr.dr. Diani Kartini SpB, subsp.Onk (K) mengundurkan diri karena adanya pembatasan hijab di lingkungan RS Medistra.

Isu ini menuai beragam kecaman dari berbagai pihak. Mulai dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), DPRD DKI Jakarta, hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut mengkritik dugaan aturan pembatasan hijab tersebut.

Setelah menuai polemik, pihak RS Medistra pun buka suara.

Direktur RS Medistra, Dr.Agung Budisatria, MM, FISQua menyampaikan permintaan maaf dan menyesali munculnya isu tersebut.

Agung menegaskan pihaknya terbuka bagi siapa saja yang ingin bekerja di RS Medistra.

Ia juga memastikan tidak ada diskriminasi bagi nakes yang menggunakan hijab.

"Manajemen RS Medistra menyampaikan permohonan maaf dan menyesali terjadinya kesalahpahaman dari proses interview yang dilakukan oleh salah satu karyawan kami," ujar Agung, Senin (2/9/2024).

"Sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan, RS Medistra selalu patuh dan tunduk terhadap peraturan yang berlaku, dan berkomitmen untuk senantiasa menghargai keberagaman serta memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh karyawan tanpa memandang gender, suku, ras, agama dan golongannya (SARA)."

Agung menjelaskan, RS Medistra memiliki peraturan yang mengatur standar penampilan dan perilaku karyawan.

Dalam aturan tersebut, tidak ada aturan tentang pembatasan hijab bagi nakes RS Medistra.

Baca juga: MUI: Dugaan Larangan Berhijab di RS Medistra Jakarta Perlu Diusut Polisi

"Ketentuan sebagaimana diatas diterapkan dalam kegiatan sehari-hari di RS Medistra, di mana terdapat banyak dokter spesialis maupun karyawan (dokter umum, perawat, tenaga penunjang medis maupun tenaga non medis) yang menggunakan hijab saat bertugas," imbuhnya.

Agung juga menegaskan, RS Medistra sangat menghormati perbedaan keyakinan dan menjamin hak seluruh karyawan untuk beribadah sesuai agama masing-masing.

Terkait kesalahpahaman yang terjadi, Agung menyebut pihak rumah sakit telah mengambil tindakan tegas dengan memberikan peringatan dan pembinaan karyawan yang dimaksud.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini