Bahkan, mereka memiliki tempat khusus untuk menyimpan senjata tajam tersebut.
Motif Pelaku
Polisi mengungkapkan, motif pelaku melakukan aksi itu karena ingin membuat konten eksistensi di media sosial.
"Peristiwa ini terjadi karena sebelumnya dari dua kelompok ini berjanjian untuk melakukan aksi tawuran."
"Ini hal yang cukup memprihatinkan dikarenakan ternyata dua orang kelompok ini dimanfaatkan oleh para penyedia siaran streaming terkait tawuran," ujar Arsya.
Sebagai informasi, para pelaku tergabung dalam kelompok Selebritis 02.
Sedangkan korban tergabung dalam kelompok KG (Kamus Gantung) yang kemudian bergabung dengan Gang Buaya.
Menurutnya, kedua kelompok itu sepakat bertemu untuk melakukan perkelahian demi sebuah pengakuan di mata publik.
"Nama kelompok ini berganti-ganti dan juga terkait media streaming yang digunakan juga berganti-ganti."
"Ini merupakan salah satu bentuk kelompok ini untuk menampilkan eksistensinya," ungkapnya.
Baca juga: Pelajar SMK Tewas dalam Tawuran Brutal di Bawah Jembatan Layang Mangga Besar, 2 Pelaku Ditangkap
Kronologi Singkat
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Andri Kurniawan, mengatakan insiden tawuran terjadi pada Rabu, 4 September 2024.
"Ini diawali dengan adanya saling komunikasi melalui media sosial Instagram."
"Kedua belah pihak melalui Instagram berkomunikasi untuk melakukan aksi kegiatan tawuran di wilayah Palmerah," kata Andri, Selasa.
Saat itu, menurut Andri pihaknya sudah mencium adanya indikasi tawuran antara dua kelompok tersebut.
Oleh sebab itu, tim Patroli Presisi Polres Metro Jakarta Barat melakukan pembubaran.