Rano Karno bercerita, ia sempat mengira jika tugasnya sudah selesai.
Namun Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri memerintahkannya untuk membenahi Jakarta.
Sehingga mau tidak mau, Rano Karno menurut dan akan mengabdikan sisa hidupnya untuk melayani masyarakat.
"Artinya, selama 11 tahun saya belajar imu pemerintah, saya tahu apa yang harus saya lakukan," ucap Rano Karno.
"Pertama yang disebut urusan wajib. Wajib itu adalah pelayanan dasar masyarakat. Di sini ada puskesmas? Ada. Ada rawat inap enggak? Ada RSU-nya dekat gak? Alhamdulillah, di kampung lain ada puskesmasnya jauh," jelas Rano Karno.
Baca juga: Sowan ke Kediaman Guntur Soekarno, Rano Karno Tolak Mobilnya Diparkir di Halaman, Pilih Jalan Kaki
Rano Karno meminta agar warga menyampaikan keluhannya jika ada fasilitas publik yang kurang atau tak berjalan baik.
Baik itu tentang dokter di Puskesmas yang kurang, sekolah yang kurang, hingga masalah banjir yang tidak tertangani dengan baik.
"Jadi sekali lagi, bapak ibu sekalian, saya mohon doa. Tentu saja, saya enggak bercanda jadi wakil gubernur. Saya serius. Artinya, saya siap untuk menjadi pelayan anda," pungkasnya. (m40)
Penulis: Nuri Yatul Hikmah
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Blusukan ke Rusun BCI Cengkareng, Rano Karno: Kalau Tidak ke Tempat yang Padat, Jangan Jadi Pimpinan