Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Alya Artanti Wijaya (13) siswi SMPN 161 Jakarta Selatan tampak asyik menyantap hidangan makanan nasi kotaknya.
Paket makanan bergizi gratis itu meliputi ayam goreng, tempe goreng, sayur capcay, pisang, dan susu kemasan.
“Makanannya enak, rasanya juga enak,” kata perempuan berjilbab yang duduk di kelas 7 H, Kamis (19/9/2024).
Baca juga: Sejumlah Ojol Terima Makanan Bergizi dan Cukur Rambut Gratis
Alya yang tinggal di daerah Bintaro Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan mengaku dengan adanya makanan bergizi gtatis, ia dapat berhemat.
Biasanya, Alya selalu membawa bekal dari rumah.
“Kalau ada makanan bergizi gratis uang jajan saya jadi bisa ditabung,” ucapnya.
Dalam sehari, dia biasa mengantongi uang saku Rp20 ribu tiap ke sekolah.
Praktis, lanjutnya, uang saku yang bisa ditabung bisa lebih dari setengahnya.
Siswa kelas 9 SMPN 161 Jakarta Andi Wisnu Haryanto juga mengungkapkan dirinya bisa menabung lebih banyak dengan tersedianya makanan bergizi gratis.
Andi menuturkan ingin membeli celana baru dari hasil menabungnya nanti.
Baca juga: Ratusan Orang di Purwakarta Keracunan Makanan Gratis yang Dibagikan di Masjid, Polisi Usut
“Pengin beli celana baru semoga jadinbisa menabung sehari Rp 15 ribu,” harapnya.
Kepala Suku Dinas (Sudin) Pendidikan 1 Kota Administrasi Jakarta Selatan, Sarwoko mengatakan sosialisasi program pemerintahan baru dilakukan secara bertahap.
"Ini sangat positif, ini kan termasuk uji coba ya," kata dia.
Sarwoko mengatakan, sosialisasi makan bergizi gratis baru pertama kali digelar di sekolah wilayah Jakarta Selatan.
Dia berharap, ke depan semakin banyak pihak swasta yang mau membantu untuk mensosialisasikan program makan bergizi gratis ini.
"Untuk saat ini di Jakarta Selatan baru 1 kali, baru di SMPN 161 Jaksel. Mudah-mudahan nanti ada lagi yang lain," ucap dia.
Direktur Utama Qrupi Ansari Kadir menuturkan program makan bergizi gratis bertujuan untuk menurunkan angka stunting di Indonesia dan menciptakan generasi muda yang unggul dan kompeten.
"Kami senang dapat terlibat di sini fokus terhadap presensi, penilaian perilaku baik serta monitoring makan bergizi gratis,” pungkasnya.