"(Ayah Babon) minta, kayak 'coba lihatin dulu', gitu," ucapnya menirukan gaya bicara ayah dari Babon.
Mendengar hal itu, Mongkak kemudian mencari tahu keberadaan sahabatannya kepada kawan-kawannya yang lain.
"Sama, (teman-teman) enggak ada yang tahu," kata Mongkak.
Setelah menengok berita viral di media sosial mengenai ditemukannya tujuh mayat di Kali Bekasi, Mongkak kemudian diajak kakak laki-laki dari Babon ke Rumah Sakit (RS) Polri, Jakarta Timur.
Tujuannya guna mengecek, apakah sang adik menjadi salah satu korban dalam peristiwa tersebut.
Mongkak menyebut, setibanya di RS Polri, pihak rumah sakit tak mengizinkannya melihat jenazah secara langsung.
Mereka hanya diperlihatkan foto-foto jenazah-jenazah yang ada.
"Enggak ada yang ngeliat (jenazah), cuma dikasih tahu fotonya," tutur Mongkak.
Ia meyakini, salah satu dari tujuh jenazah itu adalah sahabatnya, Muhammad Rizky alias Babon.
"Iya (mengenali). Dari pakaian," ucap Mongkak.
Ia berujar, pakaian yang dipakai satu di antara tujuh jenazah tersebut sama seperti yang dikenakan Babon saat hendak pergi menghadiri acara temannya, sehari sebelumnya.
"Pokoknya saya merhatiin almarhum doang sih. Soalnya kan almarhum izin perginya sama saya, sekalian ngajak juga."
"Soalnya kan jaketnya belinya bareng sama saya itu," lanjut Mongkak.
Keberadaan jaket yang dikenakan jenazah diduga Babon menjadi satu-satunya tanda yang meyakinkan Mongkak.