Banyak dari mereka merasa prihatin karena jenazahnya sempat tertahan. Di sisi lain, beberapa warganet memberikan pujian, menganggap kematian Suhendar sebagai Husnul Khotimah.
Berikut beberapa komentar warganet:
“Innalillahi.. Pemakaman harus pakai uang, ya? Itu seorang pengurus masjid, loh.”
“Keluarga nggak punya uang... Lantas saudara-saudara Muslim di situ gimana?”
“Astaghfirullah, padahal dia marbot masjid.”
“Innalilahi wa innaillaihi roji'uun, Husnul Khotimah.”
“Semoga almarhum diampuni dosa-dosanya selama di dunia dan mendapatkan Husnul Khotimah.”
“Sementara kewajiban sesama Muslim, terutama di sekitar rumah, ikut bertanggung jawab untuk menyalatkan dan menguburkan.”
“Allah akan menunjukkan orang yang berhati bersih di akhir hidup,” tulis berbagai komentar warganet.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jasad Marbot Musala Jakarta Pusat Disorot: Wajah Tersenyum, Terselip Pilu Pemakaman Terkendala Biaya
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).