TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, yang belusukan bagi-bagi sembako ke korban banjir di kawasan Jatinegara, Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Kamis (28/11/2024) silam jadi sorotan.
Warganet ramai-ramai mempertanyakan kenapa kantong sembako itu harus dituliskan "Bantuan Wapres Gibran."
Pengamat politik, Rocky Gerung menaruh syak wasangka terhadap kantung sembako tersebut yang dibagi-bagikan kepada korban banjir.
"Jadi tanda tanya politik bila beredar goodie bag yang dibagi-bagikan ke pengungsi dan mereka yang kena bencana banjir.
Terutama yang ada tulisan sumbangan atau bantuan dari Wapres Gibran. Kan itu konyol," kata Rocky seperti dikutip dari Youtube Rocky Gerung Official yang tayang pada Jumat (29/11/2024).
"Itu sumbangan dari pajak rakyat melalui negara untuk mereka yang kena musibah. Itu bukan sumbangan dari Wapres yang namanya Gibran," tambahnya.
Baca juga: VIRAL Tas Bantuan Wapres Gibran untuk Korban Banjir Kampung Melayu Jaktim, Juriah: Isinya Banyak
Menurut Rocky, Gibran tak perlu mendatangi lokasi pengungsian itu dengan membagi-bagikan sembako.
Pasalnya, hal itu merupakan tugas dan kewajiban pemerintah dari masing-masing daerah.
Sebagai Wapres, kata Rocky, Gibran seharusnya mengurusi persoalan makro.
"Tugas Gibran bukan di situ, tugas Gibran memantau pembangunan, memantau desain pelaksanaan, desain dari plan kabinet kan itu tugas wakil presiden, bukan membagi-bagikan itu. Itu kan tugas ketua rt," kritik Rocky.
Kehadiran Gibran seolah-olah sebagai keprihatinannya terhadap rakyat.
Padahal, kata Rocky, itu dinilai sebagai pencitraan politik semata.
"Bagian-bagian ini kita lihat cawe-cawe. Mulai lagi oleh sang anak mengikuti tradisi atau kelakuan bapaknya," pungkasnya.
Viral di media sosial
Sembako bertuliskan "Bantuan Wapres Gibran" beredar viral di media sosial.