Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM - Merujuk data dari Global Adult Tobacco Survey tahun 2021, jumlah perokok dewasa meningkat secara signifikan dalam waktu 10 tahun sebesar 8,8 juta orang, yakni dari 60,3 juta perokok pada tahun 2011 meningkat menjadi 69,1 juta perokok pada tahun 2021, dimana 21 juta di antaranya adalah remaja yang berusia 13-15 tahun.
Selain itu, prevalensi perokok pasif juga meningkat menjadi 120 juta orang secara global.
Untuk itu, perlu dilakukan intervensi agar jumlah perokok pemula seperti remaja tidak bertambah, diantaranya adalah pemeriksaan kadar karbon monoksida kepada pelajar seperti yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok.
Kegiatan pemeriksaan kadar Karbon Monoksida (CO) secara seri dilaksanakan selama tujuh hari dari tanggal 18 November, dengan melibatkan 126 sekolah tingkat SMP/SMA sederajat se-Kota Depok termasuk Madrasah.
Kepala Dinkes Kota Depok, dr. Mary Liziawati menyebut, ada sekitar lima ribu pelajar yang mengikuti kegiatan tersebut.
"Ini merupakan jumlah terbanyak untuk pemeriksaan CO dan kita upayakan menjadi rekor MURI dengan lebih dari lima ribu pelajar yang kita libatkan dalam pemeriksaan CO Analyzer,” ujar dr Mary saat meninjau kegiatan dikutip dari web Dinkes Depok, Minggu (1/12/2024).
Adapun para pelajar yang menjalani pemeriksaan kadar CO terdiri dari siswa maupun siswi dengan menggunakan alat Smokerlyzer/CO Analyzer/CO Detector.
Setelah mendaftar, selanjutnya mereka diberikan penjelasan oleh petugas tentang cara menggunakan alat CO analyzer, dimana siswa hanya perlu meniup pada alat CO Analyzer.
Kemudian siswa dapat melihat hasilnya berdasarkan angka yang tertera pada layar.
Bagi pelajar dengan status perokok aktif maka akan diberikan edukasi untuk segera berhenti merokok.
Pihaknya berharap, kegiatan serupa dapat dilakukan di masa mendatang untuk menjangkau lebih banyak masyarakat.
Sementara itu perwakilan dari MURI, Almy, mengatakan, kegiatan pemeriksaan CO analyzer pada pelajar secara seri dalam jumlah banyak memang belum pernah dilakukan.
”Kota Depok merupakan yang pertama melakukan pemeriksaan CO analyzer kepada ribuan pelajar secara serial, semoga ini nantinya akan diikuti oleh sekolah-sekolah di kota lain,” ucapnya.
Ditambahkan general sales manager PT Mitra Asa Pratama Teguh Purnomo ini merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran generasi muda akan bahaya paparan karbon monoksida dari asap rokok.
“Kami bangga dapat mendukung program pemerintah yang sudah ada sejak tahun 2018 ini, yang tentunya sejalan dengan misi kami untuk meningkatkan kualitas industri perangkat medis di Indonesia melalui teknologi kesehatan inovatif dan orientasi pasar yang kuat. Kami berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya generasi muda, agar lebih sadar akan bahaya merokok,” ujar Teguh.