News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Aniaya Ibu Kandung

Sering Kumat, Keluarga Harap Aipda Nikson Tak Dipecat, Minta Direhabilitasi hingga Sembuh

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) warung tempat Aipda Nikson membunuh ibunya dan (kanan) Aipda Nikson. Keluarga berharap Aipda Nikson pelaku yang hantam kepala ibunya pakai tabung gas tidak dipecat melainkan direhabilitasi hingga sembuh. 

Kondisi Nikson yang demikian, katanya, berdampak pada keluarganya yang khawatir akan kesehatan mental Nikson. 

Bahkan, Rony mengatakan, ayah dari Nikson telah wafat enam bulan yang lalu akibat serangan jantung. 

Ia menduga, sang adik meninggal karena memikirkan kondisi anaknya yang merupakan anggota kepolisian aktif itu.

Aipda Nikson Pangaribuan (41), oknum polisi aniaya ibu kandung di Bogor terpaksa meratapi penyesalannya di bui. (Kolase foto TribunnewsBogor.com/ist)

Meski demikian, ia menilai, hubungan Nikson dengan ibu kandungnya, Herlina, dalam kondisi yang sangat baik dan tidak pernah ada permasalahan sebelumnya. 

"Gejala sebelum kejadian (pembunuhan), Nikson itu dua minggu yang lalu, sudah marah-marah
terus, nonjokin lantai, ubin, dan mukulin meja. Di situ, kita jelas, bahwa si Nikson itu
penyakitnya sudah kambuh," jelas Rony, kepada Tribun Network.

Atas kondisi yang terjadi dengan Nikson, Rony berharap keponakannya dapat
direhabilitasi sambil menjalankan hukuman. 

"Bukan kemauan si Nikson jadi sakit. Bukan kemauan dia. Mohon Propam yang memeriksa dia nanti memikirkan seadil-adilnya sesuai dengan aturan. Maksud saya, permintaan keluarga kami, jangan sampai dia dipecat. Tolonglah direhab sampai dia sembuh," imbuh Rony.(tribun network/riz/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini