TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Belasan saudara Aipda Nikson Jeni Pangaribuan alias Ucok berkumpul di
rumah TKP pembunuhan sekaligus rumah duka korban di Dusun Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (3/12) sore sekira pukul 16.00 WIB.
Mereka yang semuanya mengenakan pakaian serba hitam baru saja selesai menguburkan Herlina Sianipar, ibunda Aipda Nikson di TPU Cipenjo, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Wartawan Tribunnews diperbolehkan mengintip bagian dalam rumah Nikson dan Herlina oleh pihak keluarga.
Dari bagian tengah rumah keluarga itu tampak garis polisi membentang di sepanjang pintu berwarna cokelat yang dipasang gorden berwarna dominan merah muda dan putih.
Pintu tersebut menghubungkan bagian ruang tengah rumah dengan warung yang menjadi tempat kejadian Nikson menghabisi nyawa ibu kandungnya.
Bagian dalam warung tidak terlihat. Hanya gelap karena lampu di bagian dalamnya tidak dalam kondisi menyala.
Paman pelaku, Rony (75), menjelaskan keluarga Herlina sejatinya adalah keluarga yang
rukun.
Ia menyebut, mendiang adik iparnya itu sangat menyayangi keempat anaknya, termasuk Nikson.
Baca juga: Temuan Obat Depresi dan Epilepsi hingga Pengakuan Keluarga soal Kondisi Aipda Nikson
Ia kemudian mengatakan, sekitar tiga tahun belakangan, Nikson diduga mengidap gangguan kejiwaan.
Ia tidak mengetahui apa penyebab keponakannya dalam kondisi seperti yang demikian.
Katanya, Nikson alias Ucok sudah sempat dibawa untuk berobat ke rumah sakit jiwa di kawasan Grogol, Jakarta Barat.
Pihak rumah sakit membolehkan Nikson pulang karena telah dinyatakan sembuh.
Namun, menurutnya, gangguan kejiwaan yang diderita keponakannya itu kerap kambuh.
Hal itu dikarenakan, Nikson, diduga tidak teratur minum obat yang diresepkan dokter kepadanya.