"Lah terus kok pake data lu?' 'Iya dipinjam. Soalnya pake data AF enggak bisa. Kalau enggak dikasih dia marah kak'. 'Buat apa? minjem duitnya gede?' 'Gede'," jelas Yani, menirukan percakapan dengan YL.
Yani juga mengungkapkan bahwa nomor teleponnya sempat digunakan oleh keluarga YL untuk meminjam dana.
Dia juga sering dihubungi oleh perusahaan tersebut karena keluarga YL tidak melakukan pembayaran.
"Sudah itu dia pakai nomor telepon saya. Home Creditnya nelepon ke saya. Saya bilang saya mpok-nya karena dia belum bayar," tambahnya.
Dimakamkan di Tanah Wakaf Poncol
Jenazah tiga korban nampak telah dibawa oleh dua ambulan untuk di solatkan di masjid Al Mukhlisin dekat rumah duka dan akan dimakamkan di tanah wakaf Poncol.
"Disalatin terlebih dahulu di masjid, baru dimakamin," ujar seorang warga di dekat rumah duka.
Informasinya anak dan ibunya dimakamkan satu liang lahat, sedangkan suaminya dikuburkan sendiri.
Suasana di rumah duka tampak ramai oleh pelayat, baik itu keluarga, kerabat, tetangga, dan warga sekitar di rumah korban.
Sementara TribunTangerang.com mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Nampak rumah tertutup rapat dan terbentang garis polisi menutup area rumah.
Saat melihat kondisi rumah melalui sela-sela jendela, terlihat barang yang ada di dalam rumah dalam kondisi berantakan.
Terlihat lemari kecil terjatuh, membuat barang berserakan dan tertumpuk. (Tribun Tangerang/ Ikhwana Mutuah Mico) (Kompas.com/I Putu Gede Rama Paramahamsa)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Satu Keluarga di Ciputat Ditemukan Tewas, Polisi Menduga karena Korban Terlilit Utang