Mario Aji bahkan hampir memenangi balapan bertaraf Kejuaraan Dunia Junior itu andai tidak terseret insiden yang disebabkan rivalnya.
Pembalap berusia 17 tahun itu pun sudah mencicipi ketatnya kompetisi di Moto3.
Mario Aji turun sebagai wild card bagi Honda Team Asia pada seri Moto3 Emilia Romagna di mana dia finis di posisi ke-21.
Direncanakan kembali tampil pada seri MotoGP Algarve, Mario Aji harus menepi karena cedera saat latihan.
Super Mario bertekad untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan berlomba di Moto3 musim ini.
Kenangan akan mimpi almarhum ayahnya yang baru saja berpulang menjadi suntikan motivasi bagi Mario Aji untuk berprestasi.
"Tentu saja, saya merasa senang dan antusias untuk menghadapi musim depan," kata Mario Aji dalam siaran pers Honda Team Asia.
"Salah satu mimpi ayah saya dan saya sendiri sejak kecil adalah berlomba di Kejuaraan Dunia."
"Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas yang sudah berada di tangan saya."
"Belajar dan membuat progres di setiap lomba adalah target saya dan hasil akan datang dengan sendirinya."
"Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang terlibat, terutama keluarga saya, yang sudah sangat mendukung sejak balapan pertama."
"Saya akan berjuang untuk mewujudkan mimpi ayah saya," tukasnya.
Manajer Honda Team Asia, Hiroshi Aoyama, percaya Mario Aji memiliki kemampuan untuk bersaing dengan pembalap-pembalap lainnya.
"Mario akan melangkah dari Kejuaraan Dunia Junior Moto3," kata Aoyama.