"Nah kalau saat di eventnya Pak Erick Thohir itukan wajah saya selalu disebarluaskan oleh penyelenggara. Jadi saya bisa bebas keluar masuk ke area manapun. Nah kalau paddock ini kan sangat dijaga ketat oleh security," jelas Rara.
Rara menganggap dirinya merasa tidak dibutuhkan oleh pihak dorna sehingga ia tidak diberikan ID card All Access.
Padahal sebelumnya Rara selalu ritual di dalam area paddock tepatnya di sekitar tikungan 1 Sirkuit Mandalika.
"kemarin itukan saat pengaspalan ulang saya selalu melakukan ritual di sana (sekitar Paddock). Karena hari ini telat yaudah hujan turun besar," tutur Rara.
Terkait berhasil atau tidaknya mengendalikan hujan di Sirkuit Mandalika Rara mengaku tidak mau mengambil pusing.
Baca juga: Pawang Hujan Sirkuit Mandalika Sempat Tak Bisa Masuk Lokasi Balapan: Harusnya Wajahku Disebar
Pro kontra yang terjadi mengenai kearifan lokal khususnya berbau klenik merupakan hal yang biasa terjadi di Indonesia.
"Saya tidak masalah ya orang mencaci maki saya. Tapikan ini ada buktinya. Saya berhasil tadi kendalikan hujan," tambahnya.
Dia sebelumnya telah memprediksi hujan akan turun karena dirinya telah diminta MGPA untuk melakukan pendinginan aspal.
"Masyarakat Lombok harus bangga karena event MotoGP Mandalika berjalan dengan Sukses. Saya hanya menjalankan tugas saya dengan baik," pungkas Rara.
Aksi Rara Isti Wulandari diparodikan pebalap
Aksi Raden Rara Isti Wulandari tersebut pun menarik perhatian para pembalap dan kru mekanik tim MotoGP.
Mereka penasaran dengan ritual yang dilakukan Rara dalam mengusir hujan.
Bahkan, Fabio Quartararo sepertinya mencoba meniru gerakan ritual Rara di garasinya.
Ia memegang sebuah mangkuk bekas es krim dan memukul-mukulnya dengan sendok plastik.