Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ade Mayasanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono boleh saja membantah tidak menuruti kadernya Ruhut Sitompul maju kembali. Namun bagi mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafi'I Ma'arif justru melihat ada skenario yang sengaja dijalani Ketua DPP Partai Demokrat bidang Infokom Ruhut Sitompul.
"Ruhut tidak sendiri, dan saya punya data otentik soal itu," kata mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafi'I Ma'arif di gedung DPD, Jakarta, Jumat (20/8/2010).
Pria yang disapa Buya ini mengemukakan, peringatan dini atas wacana amandemen atau perubahan UUD 1945 terkait penambahan masa jabatan presiden lebih dari dua periode.
"Kalau terjadi amandemen itu, kita kembali saja ke zaman dinasti," ucapnya.
Dia menjelaskan, pembatasan masa jabatan presiden selama dua periode jangan dihilangkan. Alasannya, hal ini untuk menghindari Indonesia kembali ke masa lalu.
"Republik Indonesia bisa wassalam. Saya malah usul daripada tiga periode, ya seumur hidup saja. Biar jelas," ungkapnya seraya berharap masyarakat untuk segera siuman terkait kondisi sosial yang kian tidak menentu.
"Kita harus mempercepat kultur siuman, eman-eman bangsa besar," imbuhnya.
Buya Syafi'i Endus Skenario Dinasti SBY
Editor: Kisdiantoro
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger