Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ade Mayasanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyambut baik cara-cara diplomasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam menengahi sengkarut perbatasan Indonesia-Malaysia. Cara-cara diplomasi yang dinyatakan SBY saat berpidato di Mabes TNI Cilangkap, Rabu (1/9/2010) malam, justru semakin menguatkan parlemen untuk tidak menggagas hak interpelasi.
"Pidato presiden sudah menjawab pola diplomasi yang pemerintah anut dalam menerjemahkan politik luar negeri yang bebas aktif," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PPP Muhammad Romahurmuziy kepada tribunnews.com di Jakarta, Kamis (2/9/2010).
Sekretaris Fraksi PPP ini menyebut pidato Presiden Yudhoyono juga menciptakan iklim sejuk, solutif dan mengedepankan hasil dibanding cara. Pengutamaan diplomasi dibanding perang ini sejalan dengan amanat pembukaan UUD 1945, yakni menjunjung tinggi perdamaian dunia.
"Presiden diyakini telah mempelajari konsekuensi sejarah atas lebih banyaknya kerugian pasca deklarasi konfrontasi Malaysia pada masa Orde lama," papar Romahurmuziy. "Apalagi nyata-nyata 2,2 juta WNI yang menjadi TKI tidak dalam posisi terlindungi, jika terjadi situasi memanas antar dua negara."
Indonesia dan Malaysia Memanas
Pidato SBY Gugurkan Interpelasi DPR RI
Editor: Kisdiantoro
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger