Laporan wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso mengatakan Indonesia harusnya lebih keras kepada Malaysia. Terlebih lagi, surat yang dikirimkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak direspon sama sekali, dan itu merupakan bentuk pelecehan.
"Surat Presiden tidak dibalas, berarti upaya lunak selesai, jalan terakhir memang perang, tetapi harus setapak lebih keras dulu, misalnya tarik Dubes, tarik TKI, " ujarnya saat ditemui di kantornya, Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, Selasa(7/9/2010).
Pria yang akrab disapa Bang Yos tersebut menjelaskan bahwa pengiriman surat ke pemerintah Malaysia yang dikirim SBY terkait kasus penangkapan staf Kementerian Kelautan dan Perikanan(KKP) merupakan hal yang sangat penting.
"Harusnya dijawab, itu surat penting, " jelasnya.
Meski demikian, lanjut Bang Yos jika pilihan terakhir adalah perang, Indonesia bisa dikatakan belum siap dari segi peralatan. Momentum tersebut, menurut Letnan Jenderal TNI Purnawirawan itu hal yang baik untuk mengevaluasi perlengkapan senjata TNI.
"Tentara kita sangat siap untuk perang, lho wong dia teken kontrak untuk mati, tapi perlengkapan kita yang kurang, itu bisa kita atasi dengan gerilya. Untuk peralatan ini momentum untuk menginventarisir senjata kita, " jelasnya.
Bang Yos melanjutkan langkah tegas pemerintah Indonesia sangat ditunggu setelah perundingan di Kinabalu tuntas dan selesai.
"Kita harus menunggu hasil perundingan, kalau tidak memuaskan kita harus keras dan tegas,"tandasnya.
Indonesia dan Malaysia Memanas
Malaysia Meremehkan! Buktinya Surat Presiden Tak Dibalas
Editor: Prawira
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger