Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alie Usman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tragedi penganiayaan dan pemerkosaan yang dilakukan warga negara Malaysia terhadap Winfaidah (26), TKW asal Lampung, kembali membuat warga Indonesia berang terhadap Malaysia. Massa Aliansi Pemuda Ganyang Malaysia dan massa Benteng Rakyat Demokrasi (Bendera) menilai, tragedi tersebut adalah bentuk dari ketidakseriusan pemerintah Malaysia dalam menjaga hubungan baik dengan Indonesia.
"Belum kering tinta perundingan, mereka sudah memperlakukan warga negara Indonesia secara tidak beradab. Ini sudah sangat keterlaluan. Kemarin mereka mengambil pulau, mensengketakan perbatasan, mengaku-aku budaya Indonesia, hingga ratusan kali terjadi kasus kekerasan terhadap TKI. Mereka harus dilawan," ujar deklarator Bendera, Aldian Napitupulu di markasnya, Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin (20/9/2010).
Menyikapi persoalan baru yang kembali membuat rakyat Indonesia geram terhadap Malaysia, pihaknya bahkan menyerukan pada seluruh bangsa Indonesia untuk menyingsingkan lengan baju berperang dengan Malaysia. Tak hanya itu, Bendera juga mengultimatum seluruh warga Malaysia yang ada di Indonesia agar dalam waktu 2x24 jam segera meninggalkan Indonesia. Jika dalam waktu yang ditentukan masih berada di Indonesia, Bendera menyatakan tidak ada satu kekuatan apapun yang dapat menjamin keselamatan mereka di Indonesia.
"Karena ini masalah nasionalisme dan harga diri yang diinjak-injak. Kita harus tegas dalam bersikap. Jangan jadi banci yang lembek. Jika pemerintah dan TNI tidak mau berperang, buka saja baju kebesaran kalian. Buka pangkat dan jabatan kalian. Letakan ke bawah senjata kalian. Berikan ke kami. Biar kami yang akan mengganyang Malaysia," jelasnya.(*)
Indonesia dan Malaysia Memanas
Bendera Serukan Perang Lawan Malaysia
Penulis: Alie Usman
Editor: Juang Naibaho
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger