Laporan wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator
Jaringan Solidaritas Keluarga Korban Pelanggaran HAM untuk Keadilan
(JSKK), Suci menegaskan bahwa moralitas dan rekam jejak sangat penting
sekali sebagai persyaratan pemberian gelar Pahlawan Nasional.
Terkait
rencana pemberian gelar Pahlawan yang akan dialamtkan kepada mantan
Presiden RI Soeharto oleh SBY, Suci mengatakan Soeharto tak pantas
menerimanya. Pasalnya, Soeharto dinilai banyak memiliki kenangan pahit
dimasa ia berkuasa dengan melakukan pelanggaran HAM berat.
"Memang
ada kebaikannya tapi kejelekannya jauh lebih besar dan implikasinya
sangat terasa bagi korban dan keluarga korban. Jadi apakah yang
demikian layak untuk menerima sebagai Pahlawan Nasional," kata Suci di kantor Kontras, Senin (18/10/2010).
Kematian
Soeharto dinilai hanya menggugurkan kewajibannya untuk mempertanggung
jawabkan secara hukum. Namun disisi lain, ada kewajiban negara yang
masih belum ditunaikan oleh Pemerintah diantaranya melakukan
pengungkapan kebenaran (investigasi), penghukuman atas mereka yang
terbukti bersalah dari proses investigasi tersebut.
"Kekebalan
hukum di Indonesia masih kuat. Kejahatan kroni masih kuat disana. Ruhut
Sitompul juga termasuk kroninya Soeharto pasti dia setuju, makanya dia
tidak layak dimintai komentar," tandasnya.
Koordinator JSKK: Moralitas dan Rekam Jejak Penting
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger