TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengawas pembelian senjata untuk kelompok
teroris Aceh, Abdulah Sonata, Jakarta (32), tidak tahu untuk apa senjata
yang ia beli. Ia hanya mengaku bahwa dimintai tolong oleh Dulmatin
untuk membeli senjata, dan ia melakukan hal tersebut.
"Saya cuma
diminta membeli, selanjutnya saya tidak tahu senjata itu kemana, jenis
apa saja juga saya tidak tahu," tutur Abdulah Sonata, pada kesaksiannya
pada sidang atas nama terdakwa Sofyan Tsauri, di pengadilan negeri Depok,
Kamis, (04/10/2010).
Untuk mengusahakan pembelian senjata itu,
pria asli Betawi itu mengaku diberi uang dari tiga orang, Dulmatin, Abdu
Tolud dan Ubaid sebanyak Rp100 juta. Iapun tidak tahu dari mana ketiga
orang itu mendapatkan uang.
Dari Maulana, ia mendapatkan senjata
M 16 sebanyak tiga buah, dengan harga Rp 17 juta satu pucuknya. Dari
Maulana ia akhirnya menyerahkan senjata itu kepada tiga orang yang
memberikan dana.
"(Senjata) Ada dalam bungkusan, saya cuma diberitahu Maulana jenisnya, saya sendiri tidak memeriksa bungkusan itu," ujarnya.
Guru
bahasa Arab itu mengaku kenal Sofyan Tsauri dari pengajian, bahkan ia
juga mengakui bahwa ia menjadi guru ngaji Sofyan.
Abdulah Sonata Diminta Dulmatin Beli Senjata
Baca Selanjutnya:
DPR Ingatkan Polisi agar Tak Main-main Tindak Kasus Ivan Sugianto: Publik Mengawal
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger