News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

SBY vs Sultan

Agun: SBY Kok Ngotot Sama Sultan?

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penghargaan Satyalencana Pembangunan di Bidang Pendidikan kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada puncak peringatan Hari Guru Nasional 2010 dan HUT ke-65 PGRI di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Kamis (2/12/2010) malam.

Laporan Wartawan Tribunnews.com : Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Anggota Komisi II DPR RI, Agun Gunanjar Sudarsa jadi bertanya-tanya kenapa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) begitu ngotot menginginkan penentuan gubernur Yogyakarta dilakukan dengan jalan pemilihan.

"Ada apa dengan SBY? Kok, ngotot amat?, Apa karena Sultan sudah di Nasdem? Apa karena kompetitor tidak mau pakai baju Domokrat?," ujar Agun dalam diskusi di Press Room DPR RI, Jakarta, Jumat (3/12/2010).

Ia tidak habis pikir kenapa SBY mau mengotak-atik keistimewaan Yogyakarta. Menurutnya Sri Sultan Hamengku Buwono X menjadi gubernur dan wakilnya Sri Paduka Paku Alam, itu merupakan poin keistimewaan Yogyakarta yang membedakannya dari provinsi-provinsi lain.

"Kalau itu yang ingin digugat, harus tanya terlebih dahulu kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X. Tidak bisa seenaknya. Kalo tidak mau, tentu tidak bisa merubahnya, itulah yang pada akhirnya menimbulkan perdebatan," jelasnya.

Agun pun membantah bila kekuasaan Sultan ada hubungannya dengan Partai Politik berlambang pohon beringin, dimana Sri Sultan merupakan kadernya yang saat ini masuk di Nasdem.

"Bagaimana Pak Sultan tidak netral pada keistimewaan yang dimilikinya, saat dia jadi Gubernur maka harus menanggalkan baju Parpolnya karena jabatannya diperoleh dengan jalan penetapan. Yang Saya maksud tidak ada urusan untuk kepentingan politik, itu tidak ada," paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini