Laporan Wartawan Tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Anggota Komisi II DPR RI, Agun Gunanjar Sudarsa jadi
bertanya-tanya kenapa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) begitu
ngotot menginginkan penentuan gubernur Yogyakarta dilakukan dengan jalan
pemilihan.
"Ada apa dengan SBY? Kok, ngotot amat?, Apa karena Sultan sudah di
Nasdem? Apa karena kompetitor tidak mau pakai baju Domokrat?," ujar Agun
dalam diskusi di Press Room DPR RI, Jakarta, Jumat (3/12/2010).
Ia tidak habis pikir kenapa SBY mau mengotak-atik keistimewaan
Yogyakarta. Menurutnya Sri Sultan Hamengku Buwono X menjadi gubernur
dan wakilnya Sri Paduka Paku Alam, itu merupakan poin keistimewaan Yogyakarta yang membedakannya dari provinsi-provinsi lain.
"Kalau itu yang ingin digugat, harus tanya terlebih dahulu kepada Sri
Sultan Hamengku Buwono X. Tidak bisa seenaknya. Kalo tidak mau, tentu
tidak bisa merubahnya, itulah yang pada akhirnya menimbulkan
perdebatan," jelasnya.
Agun pun membantah bila kekuasaan Sultan ada hubungannya dengan Partai
Politik berlambang pohon beringin, dimana Sri Sultan merupakan kadernya
yang saat ini masuk di Nasdem.
"Bagaimana Pak Sultan tidak netral pada keistimewaan yang dimilikinya,
saat dia jadi Gubernur maka harus menanggalkan baju Parpolnya karena
jabatannya diperoleh dengan jalan penetapan. Yang Saya maksud tidak ada
urusan untuk kepentingan politik, itu tidak ada," paparnya.
Agun: SBY Kok Ngotot Sama Sultan?
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger