Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI asal Yogyakarta, Roy Suryo, tidak bisa memastikan apakah akan memilih penetapan Sultan sebagai gubernur atau memperjuangkan pemilihan gubernur.
Roy hanya menyatakan akan tetap membela Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai raja Yogyakarta dan juga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai kepala negara.
Ia pun menegaskan tidak akan mengikuti langkah Prabukusumo, adik Sultan, yang mundur dari Partai Demokrat. Roy menyatakan akan tetap duduk di DPR RI mengawal RUU Keistimewaan Yogyakarta.
Namun, Roy tidak menjelaskan apa yang dia inginkan sebagai wakil rakyat dari DI Yogyakarta, apakah menginginkan penetapan Sultan sebagai gubernur, atau sebaliknya.
"Saya akan bertahan di DPR ini untuk memperjuangkan keistimewaan Yogyakarta secara konstitusional dengan memperhatikan suara rakyat Yogyakarta," kata Roy saat ditemui di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Jumat (10/12/2010).
Dia memiliki prinsip tidak mungkin harus mengalahkan salah satunya dalam penggodokan RUU Keistimewaan Yogyakarta ini. Menurutnya, Sultan adalah sebagai raja dan SBY sebagai presiden saya.
"Keduanya bapak saya sehingga tidak mungkin mengalahkan salah satunya. Tetapi ini tetap harus diselesaikan dan pasti ada jalan keluarnya," ungkap kader Demokrat ini.
Menurutnya, keistimewaan Yogyakarta adalah harga mati. Tetapi keistimewaan yang seperti apa, ia pun tidak bisa mengungkapkan. "Keistimewaan Yogya adalah harga mati dan itu harus ditetapkan dalam konstitusi," ucap anggota Komisi I DPR RI ini.(*)
Roy Suryo Tidak Jelas Pilih Penetapan atau Pemilihan
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Juang Naibaho
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger