News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

SBY vs Sultan

PKB: Polemik Yogya Mengancam NKRI

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden SBY tiba di bandara Adisucipto Jogjakarta disambut Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rabu (25/4/2010). Presiden datang untuk menghadiri Tanwir Muhammadiyah.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen DPP PKB Lukman Edi mengungkapkan, konflik Yogya yang terjadi hingga saat ini, rentan akan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Lukman kemudian mengungkap, hampir semua media lokal Yogya yang dibacanya, seakan menggiring Yogya lepas dari NKRI bila pemerintah tetap memaksakan diri terkait draft RUU Keistimewaan Yogyakarta yang dalam waktu dekat akan diserahkan ke DPR.

"Polemik Yogya, sentuh sensitiftas NKRI. Situasi yang membuat kerawanan bagi keutuhan NKRI," kata Lukman Edi yang juga anggota Fraksi PKB di DPR dalam diskusi bertajuk RUU DIY dan Amandemen UUD 45, Rabu (15/12/2010).

Lukman kemudian mengungkap, saat ia melakukan sosialisasi UUD 45 kebeberapa daerah. Dalam sosialiasi itu, katanya salah seorang dosen mengajukan pertanyaan kepadanya soal NKRI.

"Apakah NKRI masih diperlukan. Apakah daerah masih memerlukan pemerintajan pusat? Jadi, bibit ketidakutuhan NKRI memang sudah ada," kata Lukman.

Ia kemudian mengkaitkan lagi soal kisruh permasalahan Yogya hingga saat ini. Bahkan, Lukman mengingatkan salah seorang kerabat kesultanan sudah berbicara tegas kekecewaan atas sikap pemerintah

Bahkan, di Yogya sudah muncul wacana referendum. Di facebook, muncul Yogyakarta merdeka. Bahkan, sudah berkibar bendera kesultanan.  Apa maknanya bendera kesultanan berkibar dengan berkibarnya bendera RMS, GAM, misalnya.

"Saya pernah bertemu dengan salah satu tokoh Papua. Kalau sekarang DIY diutak-atik, maka kekhususan Aceh, Papua juga diutak-atik.Maka, ini sudah tak bisa dibiarkan. Kami tak bisa seperti ini," tuturnya lagi.

Lukman kemudian memperikrakan, saat ini sudah ada pihak-pihak yang melakukan konsolidasi, mereka-mereka yang anti NKRI. "Jadi, permasalahan Yogya, harus segera diselesaikan.Jangan sampai, malah mengancam NKRI. NKRI itu harga mati," tegasnya.

Salah seorang anggota DPD asal Bali, I Wayan Sudirta malah menduga, isu soal polemik Yogyakarta ini, memang sengaja digelontorkan pemerintah. Dengan maksud, untuk menutup-nutupi kasus-kasus besar lainnya. Seperti kasus IPO KS maupun rencana IPO Garuda.

Ganjar Pranowo, anggota FPDI-P kemudian menyatakan, bila benar isu polemik Yogyakarta ini memang sengaja dijadikan isu, menutupi isu lain, maka sangat berbahaya.

"Kalau benar ini pengalihan isu, maka Presiden SBY sedang bunuh diri. Karena dengan secara sengaja menjelekkan dirinya di depan rakyat, atas isu Yogya ini," Ganjar Pranowo menandaskan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini