TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pegiat
LSM Ray Rangkuti menyatakan bukan tanpa alasan, sikap mengada-ada
dirinya bersama beberapa LSM lainnya, melaporkan Ketua DPR Marzuki ke
Badan Kehormatan (BK) DPR tak lain agar ada klarifikasi atas dugaan
kebohongan fakta yang diungkap.
"Ada beberapa kebohongan beliau yang kita anggap melanggar etika. Dan
ngga ada hubungannya sama sekali kalau Pak Marzuki mundur dikaitkan
dengan menolak rencana pembangunan gedung baru DPR," kata Ray Rangkuti,"
Kamis (14/04/2011).
Melaporkan ke Badan Kehormatan DPR, kata
Ray, untuk memastikan siapakah yang berbong. Hal ini didasari atas sikap
PKB, PAN dan PDI-P yang menyatakan meminta menunda pembangunan gedung
baru DPR.
"Nah, itu juga harus diklarifikasi. Apakah saat rapat konsultasi itu,
Sekarang saja kita mendengar misalnya, PKB, PDI-P, PPP minta tunda.
Makanya, kita bawa ke BK, siapa yang sebenarnya yanbohong saat rapat
konsultasi," Ray menegaskan.
Terlepas dari itu semua, rakyat
pada dasarnya memang menolak rencana pembangunan gedung baru DPR.
Bahkan, Marzuki Alie, saat diminta pendapat rakyat untuk menanyakan
apakah setuju atau menolak rencana pembangunan itu, tak ia lakukan.
Oleh
karena itu, alangkah lebih baik rencana pembangunan gedung baru DPR
dibatalkan dulu, sampai rakyat sejahtera. Dan kita ingin melihat
informasi soal gedung DPR itu secara benar," Ray menegaskan.
Ray Rangkuti: Kita Laporkan Marzuki Alie untuk Klarifikasi
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger