TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-18 tidak secara khusus membahas tentang kemungkinan dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
Sehubungan dengan penggunaan energi, SBY mengatakan ASEAN memiliki pandangan yang sama yaitu tidak bergantung pada energi fosil.
"Kita harus melangkah ke energi terbaharukan, ramah lingkungan, termasuk geotermal, serta hydro power," ungkap SBY dalam jumpa pers usai acara penutupan KTT ASEAN Ke-18 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (8/5/2011).
"Tentang PLTN, policy (kebijakan) satu negara dengan yang lain beda. Ada yang menganggap energi nuklir adalah solusi jangka panjag, strategis. Ada yang berpendapat tidak. Itu pilihan bangsa atau negara yang bersangkutan," lanjutnya.
SBY menjelaskan belajar Fukushima, Jepang, tentu semua pihak harus memahami betul plus- minus penggunaan energi nuklir. Dengan demikian, manakala menjadi pilihan, SBY berpendapat semua harus jadi siap dengan segala kemungkinan yang ada.
Khusus di Indonesia, SBY mengatakan masih banyak sumber energi lain yang bisa digunakan. Orang nomor satu di tanah ini menyebutkan sumber energi itu seperti energi surya, panas bumi, dan lain sebagainya.
"Kalau kita terlalu banyak gunakan bioenergi, ini mengurangi kecanduan kita pada energi fosil, tapi tak serta merta kita menuju PLTN," tegas SBY.
KTT ASEAN Tidak Khusus Bahas PLTN
Penulis: M. Ismunadi
Editor: Prawira
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger