TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivitas Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara masih terus terjadi. Gunung Lokon sempat kembali mengeluarkan asap kelabu tebal dengan ketinggian 800 m dari kawah Tompaluan pada pukul 02.47 Wita, Sabtu (16/7/2011).
"Tidak ada dampak yang ditimbulkan dari aktivitas gunung tersebut," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kepada Tribunnews.com, Sabtu (16/7/2011).
Sutopo mengatakan pihaknya melakukan koordinasi yang dihadiri Kepala BNPB didampingi Deputi Penanganan Darurat dan Inspektur Utama BNPB bersama Kepala PVMBG, Sekda Tomohon, Kepala BPBD Sulut, dan instansi terkait di Posko Bencana Letusan Gunung Lokon di Tomohon.
"Koordinasi dilakukan guna lebih mengintensifkan penanganan pengungsi dan penanganan tanggap darurat," ujarnya.
Diketahui, jumlah pengungsi 4.544 jiwa, yang terdiri dari 1.255 Kepala Keluarga. Pengungsi tersebar di 6 pos pengungsian. Kawasan Rawan Bencana (KRB) 1 radius 5 km dari potensi jatuhan batu pijar dan debu pekat. Sedangkan KRB 2 radius 3,5 km dari potensi awan panas dan lahar. Di KRB 1 terdapat sekitar 28 ribu orang dan KRB 2 sekitar 12 ribu orang. Saat ini ditetapkan KRB 2.
Sutopo menambahkan, penanganan tanggap darurat telah dilakukan oleh BPBD Kota Tomohon dengan didukung BNPB dan BPBD Sulut, serta instansi terkait. BNPB telah memberikan bantuan dana siap pakai Rp 300 juta, logistik dan peralatan senilai Rp 200 juta, dan pendampingan personil.
"Tidak ada korban jiwa yangg terdampak langsung akibat erupsi. Satu orang yang meninggal dunia pada pukul 23.15 WITA (12 Juli 2011) disebabkan serangan jantung dan jatuh di kamar mandi," ungkapnya. (*)