Laporan Wartawan Tribunnews.com Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan sejumlah anak sekolah di pengungsian akibat letusan gunung Lokok tetap bersekolah. Namun tidak sedikit, siswa yang tidak bersekolah lantaran letusan gunung Lokon ini.
"Ada masalah angkutan transportasi ke sekolah. Ada sekolah yang aktif, namun guru dan siswanya tidak ada," ujarnya kepada Tribunnews di Jakarta, Rabu (20/7/2011).
Ia menjelaskan, saat ini ada 5.006 orang pengungsi dari di 23 titik pengungsian. Jumlah siswa yang mengungsi mencapai 1.530 jiwa. Mereka ini terdiri atas 1.207 siswa SD dan 313 siswa SMP.
Untuk menjamin proses belajar tetap berjalan, peminjaman ruangan atau kelas pun dilakukan. Dinas Perhubungan dan Kominfo pada pukul 06.00 WITA juga membantu dengan mengadakan angkutan transportasi ke sekolah untuk mengantar anak peserta didik.
"Anak-anak yang berada di lokasi pengungsian bisa bersekolah dengan cara meminjam ruangan di waktu yang berbeda (bersekolah di siang hari), sebagai contoh SMP Kristen masuk pagi dan SMPN 2 meminjam ruangan di siang hari," paparnya.