TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam pelaksanaan aksi mogok Asosiasi Pilot Garuda (APG), Kamis (28/7/2011), secara keseluruhan ada 21 penerbangan maskapai nasional Garuda Indonesia yang mengalami keterlambatan. Jumlah itu terdiri dari penerbangan domestik dan internasional yang terbang dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Untuk domestik, setidaknya ada 14 penerbangan domestik dari 66 penerbangan maskapai Garuda Indonesia yang mengalami keterlambatan. Jumlah itu terhitung sejak pukul 00.00 WIB hingga kesepakatan damai tercapai sekitar pukul 13.00 WIB. Lamanya keterlambatan sendiri sekitar kurang lebih 30 menit.
Tidak hanya untuk penerbangan domestik, Garuda juga mengalami keterlambatan di sektor internasional. Officer In Charge (OIC) Bandara Soekarno Hatta mencatat ada 6 penerbangan Internasiol yang dilayani Garuda mengalami keterlambatan keberangkatan. Satu keterlambatan dialami di jadwal kedatangan.
"Jadi 14 flight yang terlambat dari 66 penerbangan yang ada, itu domestik. Kalau internasional ada 6 flight dan 1 flight kedatangan," ungkap Frans Joseph, OIC yang tengah bertugas, saat ditemui Tribunnews di ruang kerjanya, Kamis (28/7/2011).
Joseph menuturkan semua keterlambatan yang tercatat OIC hanyalah yang terjadi di Bandara Soekarno Hatta. Untuk domestik, keterlambatan terdiri dari berbagai daerah tujuan di Indonesia. Diantaranya, Frans menuturkan kota-kota tujuan Garuda yaitu Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Batam, Pangkalpinang, Makasar, Pekanbaru, Balikpapan, dan Yogyakarta.
Lebih lanjut, Cecep Sutardi, atasan Joseph, menegaskan keterlambatan yang dicatat OIC adalah keterlambatan yang muncul akibat terbaca sistem. Menurutnya, belum tentu data keterlambatan yang dicatat OIC, hasilnya sama dengan data yang dimiliki Garuda.
"Kalau reschedule (penjadwalan kembali), itu tidak dianggap delay atau terlambat oleh Garuda. Karena itu saya katakan, data keterlambatan yang kita miliki adalah data keterlambatan yang dibaca oleh sistem," kata Cecep di tempat yang sama.
VP Corporate Communications Garuda Indonesia, Pujobroto mengatakan hingga pukul 10.00 WIB, setidaknya ada 53 flight atau penerbangan yang telah dilakukan. Dari jumlah itu, 35 flight dinyatakan ontime atau tepat waktu.
Sedikit berbeda, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan hingga pukul 10.00 WIB, setidaknya Garuda sudah melakukan 48 flight atau penerbangan. Selama rentang waktu itu, Garuda hanya melakukan dua pembatalan.
"Karena ada dua pesawat kecil, digabungkan jadi satu pesawat besar," katanya seraya menyebutkan pembatalan yang dilakukan adalah pesawat dengan rute Jakarta-Medan.