Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seolah menjawab pernyataan Menteri Perhubungan Freddy Numberi yang mempertanyakan motif mogok para pilot Garuda Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda, Presiden Asosiasi Pilot Garuda (APG) Stefanus Rahardi mengungkapkan aksi mogok tidak semata-mata soal gaji yang diterima para pilot.
Stefanus menjelaskan tujuan utama aksi ini adalah untuk membenahi sistem yang ada pada maskapai Garuda Indonesia. Sistem pengaturan yang tidak tetap dan kerap berubah, jelasnya, bisa mengganggu keselamatan penerbangan.
Sebelumnya, Freddy Numberi menyindir aksi tersebut sebagai aksi 'kurang bersyukur'. Ia juga menengarai aksi tersebut hanya dilakukan sekelompok pilot saja.
"Sekarang mereka terima gaji berapa, Rp 45 juta, Menteri saja cuma Rp 19 juta. Lebih gede dari saya, gajinya. Masih kurang apa sih," tegas Menhub.
Soal gap gaji yang terjadi antara pilot asing dan pilot lokal, Freddy menjelaskan itu sudah memiliki formula yang jelas.
Bila ingin menjadi pilot asing, tegasnya, pilot yang sekarang harus keluar dari Garuda. Kemudian setahun kerja, setelah itu habis kontrak pulang kembali dan melamar ke Garuda.