Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR, Rieke Dyah Pitaloka mengaku bosan mendengar Presiden SBY berbicara, sehingga akhirnya dia memilih mengikuti detik-detik proklamasi bersama juru parkir dan pedagang kaki lima, ketimbang berada di Istana Merdeka yang penuh kemewahan.
"Sebetulnya kan ada undangan juga di Istana Merdeka atas nama anggota parlemen tapi kemarin sudah cukuplah mendengar dua kali pidato, kalau kita pikir lagi nanti kalau dengar sekali lagi jadi tiga kali pidato satu dan dua itu saya merasa ngomongin negara mana, rakyat yang mana," ujar Rieke di sela-sela acara upacara 17 Agustus bersama Juru Parkir dan Pedagang di Gedung Arsip Nasional, Jakarta, Rabu (17/8/2011).
Menurut Rieke, dirinya juga mengkritisi isi pidato Presiden SBY di gedung DPR kemarin. Ia melihat tidak ada sama sekali mengenai persoalan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) disinggung di dalamnya.
"Tidak ada sesuatu yang mengatakan bahwa kasus Ruyati diangkat, mana persoalan yang dihadapi TKI mengenai pengampunan dan pengurangan hukuman," jelasnya.
Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan setiap tahunnya hampir setengah juta rakyat Indonesia dikirim menjadi kuli di negara lain menjadi pekerja rumah tangga di negara lain, sehingga belum pantas dikatakan Indonesia sudah merdeka.
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Latihan Soal BAB 2 Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Semester 1 Lengkap Kunci Jawaban, Soal Pilihan Ganda