TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Raya Idul Fitri ini benar-benar dimanfaatkan KemenkumHAM untuk bersilahtuhrahmi saling memaafkan dengan keluarga dan sesama. Sebagai buktinya, Kementerian yang dipimpin Patrialis Akbar itu melupakan sejenak perburuan mereka terhadap istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni.
Alhasil, KemenkumHAM pun belum mengetahui keberadaan tersangka kasus korupsi pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kemennakertrans tersebut. Berkelakar, Patrialis mengatakan, dimanapun Neneng berada saat ini, buronan Interpol itu pasti akan berhasil ditemukan.
"Lebaran, Idul Fitri kita tidak monitor. Capek monitor Neneng. Kita pikirkan yang lain dulu, Neneng nanti juga lama-lama ketemu," tutur Patrialis di Gedung KemenkumHAM, Jakarta, Senin (5/9/2011).
Sejauh ini, kata Patrialis, pihaknya telah berupaya sekuat tenaga mencari tahu keberadaan Neneng. Namun sejauh itu pula Neneng belum dapat dipastikan keberadaannya. "Ya sudah minta Dirjen Imigrasi agar lebih intensif tetapi beliau juga belum beri laporan terakhir," ucapnya.
Direktur jenderal (Dirjen) Imigrasi KemenkumHAM Bambang Irawan yang ditanyai soal keberadaan Neneng hanya mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, kedutaan besar RI dan Atase Imigrasi di Malaysia untuk melacak keberadaan Neneng. Pasalnya, terakhir kali Neneng diketahui terbang ke Malaysia meninggalkan Kolombia.
"Nanti dari situ kita minta di fasilitasi dengan pejabat disana. Saat ini belum ada yang respon. Tapi pokoknya kita sudah minta informasi terkait jalur-jalur perlintasan (yang dilalui Neneng) sesuai dengan kewenangan kita," tuturnya.