TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang perempuan muda, berambut sebahu, berblazer krem dengan dalaman kaos hitam berlogo foto Antasari Azhar berpantalon hitam, paling aktif dari sekian panitia peluncuran buku Antasari Azhar di Aula Arifin Panigoro, Universitas Al Azhar, Jakarta Selatan, Kamis (15/9/2011) siang kemarin.
Tiap kali para undangan menanyakan buku 'Testimoni Antasari Azhar untuk Hukum dan Keadilan,' perempuan itu sigap melayaninya. Ia juga tak sungkan diajak berfoto oleh para undangan.
Tak ada lelah membekas di wajahnya. Ia selalu mengembangkan senyum kepada siapapun. Gadis itu adalah Ajeng Oktarifka Antasari Putri, anak bungsu Antasari Azhar.
Kepada Tribunnews.com usai peluncuran buku yang dihadiri para tokoh masyarakat dari politisi, praktisi hukum, sampai seniman itu, Ajeng mengaku, "Saya ini di sini manajer papah."
Mahasiswi pascasarjana Universitas Trisakti ini merendah, hanya ini yang bisa dilakukannya untuk merealisasikan peluncuran buku ayahnya yang juga mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Di banding apa yang sudah dilakukan Antasari, usahanya ini tak seberapa, kata Ajeng merendah.