TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski penyerangan terhadap polisi terus terjadi, Polri tak yakin kelompok separatis berani melakukan perang terbuka terhadap polisi yang ada di Papua.
Polri melihat jumlah kekuatan kelompok separatis yang ada belum cukup untuk konfrontasi terbuka dengan banyaknya petugas keamanan yang ada di Papua. "Kalau terbuka, mereka belum mampu. Kami jumlahnya banyak, mereka sedikit," kata Kadiv Humas Polri, Irjen (Pol) Anton Bachrul Alam, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (26/10/2011).
Menurut Anton, yang bisa dilakukan kelompok separatis di Papua, baru bisa sebatas berperang dengan taktik gerilya dan menyerang polisi untuk selanjutnya merampas senjata apinya. Itu dilakukan dalam rangka kelompok tersebut menyusun kekuatan.
"Mereka hit and run atau merampas senjata, membunuh dan lari," ujarnya.