TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih Abraham Samad berkali-kali menyebut tak akan banyak bicara saat menjalani amanah di KPK. Namun sikap tersebut, bukan berarti Abraham Samad akan tertutup terhadap kritik masyarakat terhadap kinerja KPK periode 2011-2015.
"Maksud saya biar teman yang lain saja yang bicara. Ini bukan kita tertutup terhadap informasi. Kita tetap transparan supaya kita bisa dikritik saat menjalankan KPK, dan bisa dipertanggungjawabkan," ujar Abraham Samad kepada Tribunnews di Jakarta, Rabu sore (7/12/2011).
Menurutnya, sikap tersebut juga ditujukan agar tak ada citra buruk terhadap penanganan kasus yang tengah ditangani KPK, termasuk tudingan intervensi kekuasaan.
"Insya Allah (independen), saya ini datang dari kampung, tidak memiliki relasi di Jakarta, tak punya kepentingan politik, dan saya terpilih enteng-enteng saja," ungkapnya.
Putra Makassar kelahiran 27 Nopember 1966 ini menjelaskan, saat uji kelayakan dan kepatutan di Komisi Hukum DPR RI, dirinya pun tak membuat kontrak politik.
"Semua visi dan misi yang saya sampaikan di depan DPR adalah kontrak sosial kepada masyarakat, dan bukan kontrak politik," imbuhnya seraya menyebut hal itu ditujukan agar masyarakat bisa meminta pertanggungjawaban terhadap kinerjanya yang belum direalisasi.