Laporan Wartawan Tribun Jogja, Obed Doni
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - H Sukiyat (54) kebanjiran order mobil Kiat Esemka. Sudah hampir 10.000 pesanan yang diterima Sukiyat,penggagas mobil Kiat Esemka bersama siswa SMK di Solo.
Namun warga Dukuh Jotang, Desa Kradenan, Kecamatan Trucuk, Klaten itu mengatakan, tidak bisa mewujudkan pesanan tersebut dalam waktu dekat. Pasalnya, untuk memproduksi diperlukan izin cukup banyak, antara lain izin uji layak jalan, produksi, emisi, cukai, dan lain-lainnya.
"Saya baru menerima pesanan, tapi saya belum bisa menjanjikan apa-apa. Kami tidak berani kalau jumlah pemesan mencapai puluhan ribu. Untuk memproduksi harus menunggu berbagai izin dari instansi terkait. Prosesnya cukup rumit," kata Sukiyat kepada Tribun Jogja.
Sebenarnya, beberapa waktu lalu, Mari Elka Pangestu sewaktu menjabat Menteri Perdagangan pernah berjanji akan membantu proses perizinan. Namun hingga diganti menteri baru, janji itu belum terealisasi.
"Niat Kiat Motor hanya ingin membuat anak-anak SMK menjadi pandai. Produksi massal itu tergantung pada para pejabat, terutama masalah izin. Kalau saya, siap saja,'' tambahnya.
Selain izin, penggagas mobil berkapasitas mesin 1500 cc itu berharap adanya standarisasi mobil sebelum diproduksi secara massal. ''Saya berharap dibuatkan standarisasi terlebih dahulu agar produksi bisa seragam. Setelah itu, mobil baru bisa diproduksi massal bila ada investor yang mau menanamkan modal,'' katanya.