Laporan Wartawan Tribunnews.com Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen pembimbing Dr Ir Tarsoen Waryono MS, yang menjabat sebagai Koordinator Pembinaan Lingkungan Kampus Universitas Indeonesia mengenang FAS sempat terhambat dalam menyelesaikan skripsinya. Hal itu dikarenakan faktor biaya. Ia pun berinisiatif mencarikan bantuan biaya agar tersangka peretas server dan pembobolan pulsa elektrik PT Telkomsel senilai Rp 10 miliar ini segera menyelesaikan skripsinya.
"Skripsinya sedikit terlambat karena kurang biaya, saya coba cari bantuan beasiswa. Tetapi akhirnya hanya bisa sekadar bantuan sedikit, karena beasiswa yang ditunjukkan untuk angkatannya sudah tidak tersedia," ungkapnya.
FAS akhirnya bisa menyelesaikan skripsi pada tahun 2009. "Dia lulus dengan persyaratan optimal yakni nilai minimal B," ujar Tarsoen.
Ketika Tribunnews mengkonfirmasi mahasiswa yang dibimbingnya itu kini berstatus tersangka dan ditahan karena kasus pembobolan server pulsa elektrik, Tarsoen terlihat kaget. Ia baru mendengar kabar tersebut setelah diberi tahu saat itu. "Saya akan cek dan telusuri dulu," ujarnya.
Setelah menelusuri data, ia pun memastikan tersangka yang ditahan di Rutan Bareskrim Mabes Polri itu benar anak didiknya. Tarsoen pun berencana menjenguk FAS yang kini mendekam balik jeruji. "Saya ingin menemui dia di Rutan Bareskrim," katanya.