News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korupsi Wisma Atlet

Dirut Mandiri Sekuritas Enggan Ungkap Saham Nazaruddin

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Ade Mayasanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas, Harry Maryanto Supoyo

Laporan Wartawan Tribunnews.com Edwin Firdaus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas, Harry Maryanto Supoyo enggan berkomentar kasus Nazaruddin yang membeli saham perdana PT Garuda Indonesia. Selaku pialang penjualan saham, Harry berkilah masalah tersebut merupakan kerahasian nasabah di perusahaannya.

"Maaf saya tidak dapat buka tentang nasabah, itu rahasia nasabah kami," ujar Harry usai menjalani pemeriksaan saksi di kantor KPK, Jakarta, Senin (13/2/2012) sore.

Harry tak mengetahui jumlah saham yang dibeli Nazaruddin melalui lima perusahaanya, yakni PT Permai Raya Wisata, PT Exartech Technology Utama, PT Cakrawaja Abadi, PT Darmakusumah, dan PT Pacific Putra Metropolitan.

"Waduh kalau saham Nazar? kami perlu berhitung dulu,"ujarnya.

Harry juga enggan berkomentar perihal langkah Nazaruddin yang menjual sahamnya lantaran saham Garuda anjlok beberapa waktu lalu.Namun demikian, Harry mengaku, pihaknya mendapat jatah 10-11 persen atas pembelian saham Garuda di awal Oktober 2011.

Nazar membeli saham Garuda sebesar Rp 300,85 miliar. Dalam dokumen pemeriksaan yang beredar ke wartawan, rincian saham itu terdiri Rp 300 miliar untuk 400 juta lembar saham dan fee Rp 850 juta untuk Mandiri Sekuritas. Pembayaran dilakukan dalam empat tahap, yakni tunai, melalui RTGS (real time gross settlement), dan transfer sebanyak dua kali.

Harga saham Garuda yang Rp 750 per lembar itu kemudian turun menjadi Rp 600 pada awal pembukaan perdagangan. Akibatnya, Nazaruddin marah-marah dan meminta agar duitnya dikembalikan. Alasannya karena itu merupakan dana patungan dari kawan-kawannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini