TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mulanya Roy Suryo berkeinginan membawa Esemka jenis double cabin miliknya, bersamaan dengan Esemka Rajawali jenis SUV untuk menjalani uji emisi di Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi milik BPPT Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten.
Kepada Tribunnews.com, Jumat (25/2/2012), Roy mengaku sudah mengurus surat perjalanan agar double cabin bisa dibawanya ke jalan raya. Keinginan Roy agar double cabin diuji tipe karena sudah jauh terlibat dalam perakitannya sejak awal.
Namun, sesuai prosedur Solo tak bisa ditinggalkan oleh WaliKkota dan Wakil Wali Kota Solo, Joko Widodo dan FX Hadi Rudyatmo bersamaan. Sehingga diputuskan Rajawali milik Jokowi bernomor AD 1 A dibawa Rudy. Sehari sebelum hari pemberangkatan, Jumat, Rudy butuh teman.
"Pak Rudy akhirnya menelpon saya pada Kamis. Jadi benar-benar saya tidak menyiapkan surat-surat untuk SUV ini. Jadi mobil SUV ini fresh betul saat disiapkan Tim Mobil Esemka," ujar Roy. Waktu itu, Roy akhirnya membantu juga urusan surat-surat untuk perjalanan Rajawali.
Roy mengaku tak kecewa mobil Esemka double cabinnya tak bisa dibawa ke Jakarta. Pasalnya, mesin double cabin sama dengan spek mesin Rajawali yang berkekuatan 1500 cc.
"Makanya saya memahami alasan Esemka memasang 1500 cc karena ingin mesin satu produk bisa dipasang di berbagai kendaraan. Mesin ini dipasang di double cabin, di pasang di mini truck. Ini mesin 1500 cc ya mesin yang menghandel double cabin itu," terangnya.
Jika saja rencana membawa Esemka double cabin terlaksana, Roy akan menyetir sendiri, beriringan dengan Esemka Rajawali. Roy senang sebagai tester driver Rajawali. Untuk menguji ketangguhannya, ia sempat menggeber mesin Rajawali sampai pada kecepatan 120 kilometer perjam di Tol Jatingaleh yang bertrek lurus.