TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI), Miranda S Goeltom mengakui melakukan pertemuan dengan Fraksi PDIP di Hotel Dharmawangsa dan Fraksi TNI/Polri di DPR sebelum pelaksanaan fit and proper test pemilihan DGS BI 2004.
Pertemuan tersebut, kata Miranda untuk memastikan kepada anggota DPR agar tidak menanyakan masalah pribadi saat pelaksanaan fit and proper test tersebut.
"Atas alasan itulah saya berinisiatif mengundang dua fraksi DPR. Fraksi PDIP di Bimasena (Hotel Dharmawangsa) dan Fraksi Abri (TNI/Polri) di DPR," kata Miranda saat bersaksi untuk terdakwa Nunun Nurbaetie di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (9/4/2012).
Tujuannya pertemuan dengan dua fraksi tersebut, sambung Miranda, untuk mengetahui karakter anggota DPR yang merupakan wakil rakyat dan berkpentingan untuk mengetahui aspirasi mereka terhadapnya.
"Saya ingin tahu apakah yang mereka harapkan dari BI. Yang kedua, saya berkepentingan untuk mengenal mereka apabila saya terpilih. Yang ketiga saya menyampaikan secara tegas apabila ditanya masalah keluarga," terangnya.
Untuk diketahui, seluruh anggota FPDIP di Komisi IX (Keuangan) DPR periode 1999-2004 menerima cek perjalanan senilai Rp 500 juta. Sebagian besar dari mereka telah selesai menjalani pidana penjara.
Sebelumnya, mantan Direktur Ketering Hotel Dharmawangsa, Ira Mutia Salma, mengatakan Miranda pernah melakukan pertemuan dengan anggota dewan di Bimasena Club, Hotel Dharmawangsa, pada 29 Mei 2004.
Dijelaskannya, tagihan pembelian makanan kala itu sebesar Rp 1.360.000 dan dilunasi oleh Miranda.
Pada perkara ini, Miranda kerap disebut-sebut sebagai pihak yang bertanggung jawab. Motif dari pemberian suap cek pelawat senilai Rp 24 miliar kepada puluhan mantan anggota DPR periode 1999-2004 pun terkait dengan pemilihannya sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 lalu.
Berdasarkan surat dakwaan Nunun yang dibacakan dalam persidangan beberapa waktu lalu, sebelum proses pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 itu dimulai, Nunun melakukan pertemuan dengan Miranda.
Dalam pertemuan tersebut, Miranda menyampaikan kepada Nunun tentang rencananya mengikuti pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu. Miranda yang saat itu menjabat Deputi Gubernur BI juga meminta agar diperkenalkan kepada anggota Komisi IX DPR yang dikenal Nunun. Kemudian, Nunun memberikan nomor telepon anggota DPR 1999-2004, Udju Djuhaeri kepada Miranda.
Nunun juga memfasilitasi pertemuan Miranda dengan anggota Komisi IX 1999-2004 yaitu Endin Soefihara, Hamka Yandhu, dan Paskah Suzetta di kediamanan Nunun di Jalan Cipete Raya, Jakarta Selatan.
Ini Alasan Miranda Bertemu Anggota DPR Sebelum Tes
Baca Selanjutnya:
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri: Apa Urusannya Aku Mesti Masuk ke KIM, Gile
Penulis: Edwin Firdaus
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger