TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Tim Relawan dari Federasi Panjat Tebing Indonesia mulai melakukan pencarian korban Sukhoi Superjet 100. Kedatangan tim ini untuk ikut membantu para tim SAR yang tengah mencari korban di dasar lembah Puncak Salak Satu yang menjadi titik evakuasi korban jatuhnya pesawat.
Terpantau Tribunnews.com, dengan mengenakan peralatan lengkap yang dikemas di dalam carrier (tas gunung), para pemanjat profesional tersebut mulai mendaki pada pukul 16.20 WIB, Minggu (13/5/2012) dari Posko Evakuasi Darurat, Cijeruk, Bogor.
"Awalnya mau mulai siang tadi pakai helikopter, tapi katanya cuaca tidak bagus terpaksa jalur darat," ujar Tole, salah seorang pemanjat dari tim tersebut.
Tim, lanjut Tole, akan langsung mendaki melalui jalur biasa atau normal yakni jalur Balai Ternak Embrio Cipelang, Cijeruk Bogor menuju puncak 1.
"Camp (menginap) langsung di puncak 1 dan kalau cuaca bagus kami langsung menyusuri ke dasar lembah," ujarnya. Tim ini hanya terdiri dari empat orang pemanjat.
Sementara, di tempat terpisah, di Puncak Salak Satu saat ini sudah dipadati tim evakuasi, ada sekitar 400 orang yang sudah siap membantu evakuasi korban.
Selain itu, tim SAR gabungan pun saat ini sedang merencanakan untuk mencari black box pesawat yang kemungkinan berada di dasar tebing.
Tim F yang diberangkatkan kemarin siang baru tiba di Puncak Salak Satu untuk menambah kekuatan Tim D yang sudah tiba kemarin, Sabtu (12/5/2012).
Pantauaan wartawan di lapangan, saat ini Tim SAR Gabungan sedang membuka tempat untuk halikopter yang akan memberi bantuan logistik serta mengevakuasi korban yang berhasil ditemukan.
Sejumlah pohon ditebang, sehingga suasana di Puncak Salak Satu saat ini cukup terbuka. "Iya untuk helikopter memberikan logistik dan mengangkat korban. Tapi Helikopter tidak bisa turun," jelas seorang petugas.