TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur DVI (Disaster Victim Indentification) Sukhoi Superjet 100, Kombes Pol Anton Castilani menyatakan kunci utama identifikasi jenazah terletak pada data DNA dan gigi.
"Rekonsiliasi beberapa hari ini kami bandingkan post mortem dan ante mortem. Namun tahapan awal kami berpegang pada data-data primer mulai gigi, sidik jari dan DNA," kata Anton di RS Sukanto Polri, Jumat (18/5/2012).
Anton mengatakan jasad yang teridentifikasi berdasarkan salah satu potongan tubuh. Sehingga pihaknya masih meneliti potongan tubuh lainnya yang diterima dari pihak Basarnas.
"Kami berharap kesabaran pihak keluarga untuk mengerti bahwa kami memerlukan waktu untuk pemeriksaan," tuturnya.
Anton mengatakan pihaknya masih menyimpan data sekunder seperti pakaian dan jaket. Hal itu mengingat di beberapa kejadian bisa jaket tidak digunakan oleh pemiliknya, namun berpindah tangan karena dipinjamkan.
"Kami menyimpan beberapa data yang mudah-mudahan naik tingkat jadi teridentifikasi," tuturnya.