TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah Duka Rumah Sakit Harapan Kita, Slipi, Jakarta Barat, dipenuhi banyak karangan bunga. Di sini lah jenazah wartawan Bloomberg, Femi Adiningsih Soepeno, salah seorang korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Rabu (9/5/2012) lalu, disemayamkan.
Sampai menjelang senja, keluarga dan kerabat setia mendampingi peti jenazah Femi yang diletakkan bersama sebuah meja kecil. Peti jenazah tertutupi kain putih, bertahta karangan bunga di atasnya. Foto almarhumah juga terpajang di atas peti jenazah.
Kolega dan teman-teman terus berdatangan untuk mendoakan almarhumah Femi. Di kiri-kanan jenazah, tersedia bangku untuk memudahkan mereka yang berdoa. Di depan peti jenazah juga sudah sekitar 10 kursi berbaris ke belakang. Jumlahnya sekitar 120 kursi.
Keluarga sejauh ini meminta tak diganggu dan privasinya dihormati untuk mengenang jenazah Femi. Selama bertugas sebagai wartawan, Femi banyak meliput di Istana Negara dan Kementerian Luar Negeri. Sebelum di Bloomberg, Femi pernah menjadi wartawan ekonomi Kontan (Kompas Group).
Malam nanti, sebuah misa juga akan digelar oleh keluarga di Rumah Duka Rumah Sakit Harapan Kita. Rencananya, jenazah Femi akan dimakamkan di tanah kelahirannya di Yogyakarta. Jenazah akan diberangkatkan dari Jakarta, Kamis pagi.
Kolega Doakan Wartawan Bloomberg Femi Adiningsih
Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger