News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Papua Memanas

Imparsial Desak SBY Panggil Kapolri dan Panglima TNI

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah rekan korban penembakan terlihat sibuk di RS.Tentara Marthen Indey, Kota Jayapura. Arwan Apuan (40) Pegawai Negeri Sipil Kodam XVII/ Cenderawasih roboh ditembak orang tidak dikenal, Rabu 06/06 pukul 21:30 Wit. Korban mengalami luka tembak pada leher yang tembus pada rahang korban.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imparsial,  LSM pemerhati pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia, mencatat sebanyak 24 kasus kekerasan  selama rentang Januari - Juni 2012 di Papua.

Dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, pelakunya adalah TNI, Orang Tak Dikenal (OTK), Kelompok Bersenjata Tidak Dikenal, Polisi, OPM (diduga).

Maraknya kasus penembakan dan kekerasan di Papua, mengindikasikan adanya konflik politik di sana.

"Ini bukan kriminal biasa. Ini kriminal politik," ujar Gufron, Koordinator Riset Imparsial, Kamis (7/6/2012).

Untuk itu, Imparsial menyerukan kepada pemerintah segera memfasilitasi dialog antara Jakarta dan Papua.

Dalam rilisnya, Imparsial mengemukakan empat sikap. Antara lain:
1. Pemerintah Indonesia harus segera melakukan tindakan serius guna menghentikan kasus-kasus penembakan misterius dan kekerasan di Papua.

Sudah saatnya Presiden Yudhoyono memanggil Kapolri, Panglima TNI, Menteri Dalam Negeri, Badan Intelijen Negara (BIN), serta pejabat terkait untuk mempertanggungjawabkan keamanan di Papua.

2. Mendesak Presiden SBY untuk segera mempersiapkan dialog antara Jakarta dan Papua.

3. Mendesak DPR selaku pengawas kinerja kepolisian, militer dan intelijen untuk memanggil mereka dan dimintai pertanggungjawabannya.

4. Mendesak semua pihak untuk menghentikan kekerasan dan balas dendam, dan bersama-sama mengupayakan Papua menjadi tanah yang damai.

Klik Juga:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini