TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah diminta harus segera mengambil langkah guna merespon keresahan para pelaku usaha tempe dan tahu dimana mereka mengeluhkan semakin naiknya harga kedelai impor.
"Pemerintah harus segera mengambil langkah cepat untuk merespon keresahaan para pelaku usaha tahu tempe ini," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR, Herman Khaeron kepada Tribunnews.com, Rabu(25/7/2012).
Herman mengatakan, belakangan yang dikhawatirkan para pedagang tempe dan tahu adalah berhentinya pasokan bahan baku kedelai impor, karena mereka memang tidak menggunakan kedelai lokal yang berdampak pada berhentinya usaha mereka.
Kenaikan harga tahu dan tempe lanjut Herman lebih disebabkan oleh tersendatnya pasokan kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe.
"Saya menelusuri keberadaan tahu dan tempe di pasar Kanoman Cirebon, dan hasilnya adalah tahu dan tempe masih tersedia di pasaran. Tetapi memang menjelang bulan Ramadan terjadi kenaikan harga baik untuk tempe maupun tahu sampai saat ini pada kisaran 20 persen. Bahkan untuk tempe sizenya menjadi lebih kecil meski harganya tetap naik," pungkasnya.