TRIBUNNEWS.COM, JAKATA - Pemerintah memberikan solusi atas persoalan melambungnya harga kedelai. Menko perekonomian Hatta Rajasa menegaskan bahwa pemerintah akan membebasan bea masuk impor kedelai yang semula lima persen menjadi 0 persen. Hal ini dinilai penting dilakukan untuk mengatasi lonjakan harga kedelai.
"Pembebasan bea tersebut berlaku sampai dengan akhir tahun," ungkap Hatta, di Jakarta, Rabu (25/7/2012). Selain itu pemerintah juga akan melakukan impor 1 juta ton kedelai untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Pun demikian Hatta menyarankan agar para pedagang segera menurunkan harga setelah keputusan rapat ini diambil.
Bukan itu saja, pemerintah, lanjut dia menerangakan, memberikan fasilitas kepada koperasi perajin tahu dan tempe untuk melakukan impor langsung kedelai.
"Pasar kita itu sebetulnya membutuhkan sekitar 2,2 juta ton. Sedangkan produksi kita sudah terserap semua sekitar 700 an ribu ton. Jadi maksimum (impor) 1 juta ton," sebut Ketua Umum PAN, saat ditemui di kantornya.
Perajin tahu dan tempe Indonesia mendesak pemerintah benar-benar menanggapi persoalan seputar gejolak harga kedelai yang kini sudah mencapai Rp8 ribu per kilogram (kg).
Perajin tahu dan tempe menengaskan bahwa aksi mogok produksi tahu dan tempe selama tiga hari dari 25-27 Juli 2012 mendatang bukan aksi isapan jempol belaka.
Melainkan sebuah keprihatianan terhadap pemerintah yang tak bisa berbuat dan memenuhi janji membawa Indonesia menjadi swasembada kedelai pada 2014 mendatang. Hal ini sesuai dengan janji yang pernah dinyatakan pemerintah pada aksi mogok dan demontrasi di istana Negara dan DPR 2008 lalu.
Ketua Koperasi Perajin Tempe tahu Indonesia (KOPTI) Jakarta Selatan, Sutaryo menegaskan bila nantinya pemerintah tak bersikap, maka seluruh perajin tahu dan tempe di seluruh wilayah di tanah air ini akan melakukan aksi yang sama.Tegas dikatakan, aksi mogok produksi tahu dan tempe tidak akan terjadi di Jabodetabek saja. Melainkan seluruh perajin di pulau Jawa dan Sumatera.
“Sama juga di daerah lain. Kan awalnya di DKI. Tapi kan senasib sepenanggulan. Jadi yang sudah pasti akan melakukan aksi seluruh Jawa. Kalau in tidak ditanggapi juga perajin yang ada di Lampung, Palembang, Jambi, siap untuk demo mogok produksi . Pasti habis lebaran,” tegas dikatakan dia kepada Tribun, Jakarta, Selasa (24/7/2012).Bukan berhenti berproduksi saja. Seluruh perajin tahu dan tempe akan melakukan demontrasi dalam jumlah massa yang luar biasa ke Istana Negara dan DPR. Sama halnya seperti 2008 lalu.
Ia menegaskan baik aksi mogok 25-27 Juli maupun nanti bila tidak ditanggapi serius oleh pemerintah, seluruh perajin yang tergabung dalam KOPTTI menuntut agar pemerintah segera membebaskan bea masuk impor kedelai. Bukan 5 persen seperti selama ini dipungut pemerintah dan akibatnya harga kedelai menjadi tak terkendali.
baca juga: