Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Primkopti Jakarta Timur Suyanto enggan menanggapi pernyataan Menteri Pertanian yang meminta para perajin tahu tempe berhenti melakuakan aksi razia di pasar-pasar.
Menurut Suyanto, menjadi sia-sia bila meminta berhenti namun tidak memberi solusi nyata.
"Kalau menteri minta stop, harus kasih solusi dong. Kalau minta stop, nggak ada solusi, yang makin tertekan adalah kami-kami ini," tegas Suyanto saat ditemui di kantor Primkopti Jakarta Timur, Jl Persahabatan Raya No 10, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (26/7/2012).
Suyanto mengaku, dirinya sejak tahun 2008 telah memperjuangkan nasib para perajin tahu tempe yang dianggapnya terus mengalami kerugian akibat naiknya harga kedelai, namun hingga kini belum juga ada kemajuan yang berarti.
"Dari 2008 saya berjuang, sudah bertemu dengan Menkop, Menteri Perdagangan, kabulog, dan bahkan sudah melakukan RDP (Rapat Dengar pendapat) dengan Komisi IV dan VI DPR RI, tapi nyatanya masih seperti ini," kata Suyoto.
Ia hanya berharap pemerintah dapat bertindak untuk menstabilkan harga kedelai di pasaran.
Menurut Suyanto, sudah saatnya Indonesia memiliki badan sendiri yang bernaung di bawah pemerintah untuk mengurus pengadaan kedelai di Indonesia.
"Kalau perlu Bulog yang ambil alih. Jadi kalau ada persoalan semacam ini, pemerintah bisa langsung turun tangan," ujarnya.
KLIK JUGA: